April 11, 2015

Tugas SBD - Database Anggota IMM






Judul               : Database Anggota IMM 
                        Analisa            : Database anggota berupa inputan identitas pimpinan dan kader dan spesifikasi bidangnya. Database dibuat untuk memudahkan dalam memproses dan mencari ketika data tersebut dibutuhkan serta menjadikan data tersebut lebih rapi dan meminimalisir terjadinya data yang hilang atau rusak. Database ini nantinya akan menjadikan pembukuan demis/alumni lebih mudah tanpa susah dalam menginput kembali.

Langkah – Langkah:
1.      Menentukan entitas:
v  Pimpinan
v  Kader
v  Bidang
v  Agenda

2.      Menentukan atribut sebuah entitas yang diperlukan:
v  Pimpinan
·         NIA (integer) primary key
·         Nama (varchar(45)) not null
·         Alamat (varchar(255)) null
·         No_Hp (integer) not null

v  Kader
·         NIA (integer) primary key
·         Nama (varchar(45)) not null
·         Alamat (varchar(255)) null
·         Angkatan (integer) null
·         No_Hp (integer) not null

v  Bidang
·         Kode_bidang (varchar(5)) primary key
·         Nama_bidang (varchar(45))not null
·         Ranah (varchar(45)) null
·         Jabatan (varchar(45) not null

v  Agenda
·         No_ijin (integer) primary key
·         Nama_agenda (varchar(45) not null
·         Tanggal (date) not null
·         Tempat (varchar(255)) not null

3.      Menentukan relasi antara entitas-entitas tersebut

Pimpinan
Kader
Bidang
Agenda
Pimpinan
-
m:n
n:1
n:1
Kader

-
-
n:1
Bidang


-
1 :n
Agenda



-

4.      Diagram (DB Designer dan Diagram Designer )

Gambar 1. Diagram menggunakan DB Designer


Gambar 2. Diagram menggunakan Diagram Designer



April 7, 2015

PEMODELAN DATA [KARDINALITAS dan MODALITAS]

Pemodelan data menjawab serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan dengan aplikasi pemrosesan data. Apakah objek data utama yang akan diproses oleh system ? Bagaimana komposisi dari masing-masing objek data dan atribut apa yang menggambarkan objek tersebut? Dimana objek saat ini berada? Bagaimana hubungan antara masing-masing objek data dan objek yang lainnya? Bagaimana hubungan objek dengan proses yang mentransformasikannya?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, metode pemodelan data menggunakan ERD. ERD hanya berfokus pada data (sehingga memuaskan prinsip pertama analisis operasional).


1. Objek Data, Atribut Dan Hubungan
2. Kardinalitas dan Modalitas

  Kardinalitas  Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari objek didalam hubungan yang diberikan. Tiilmann (TIL. 93) mendefinisikan kardinalitas dari objek – relationship pair dengan cara sebagai berikut :
Kardinalitas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari suatu (objek) yang dapat dihubungkan kesejumlah peristiwa dari (objek) yang lain. Kardinalitas biasanya diexpresikan secara sederhana ‘satu’ atau ‘banyak’. Dengan mempertimbangkan semua kombinasi dari ‘satu’ dan ‘banyak’ dua objek dapat dihubungkan sebagai :
·        Satu ke satu (1:1) suatu peristiwa dari objek A dapat berhubungan dengan satu dan hanya kejadian dari objek B, dan sebuah peristiwa dari B hanya dapat berhubungan dari satu kejadian A, misalnya : seorang suami hanay dapat memiliki satu orang istri dan seorang istri hanya dapat memiliki satu orang suami (di New Jersey).
·        Satu ke banyak (1:N) suatu kejadian A dapat berhubungan dengan satu  atau lebih kejadian dari objek B, tetapi sebuah kejadian B dapat berhubungan dengan satu kejadian A, misalnya : seorang ibu  dapat memiliki banyak anak, tetapi seorang anak hanya dapat memiliki satu orang ibu saja.
·        Banyak ke banyak (N:N) sebuah kejadian A dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari B, sementara itu sebuah kejadian dari B dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari A, misalnya : seorang paman dapat memiliki banyak keponakan sementara itu seorang keponakan dapat memiliki banyak paman.

 Modalitas  dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat optional.modalitas bernilai satu apabila suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah.



Copas From : http://helmiap-hellboyz.blogspot.com/2011/09/analisis-terstruktur.html

April 6, 2015

MODUL 5 (IMPLEMENTASI TABEL-TABEL BASIS DATA (1))

(PENGGUNAAN INSTRUKSI CREATE TABLE & OPTIONS-NYA SERTA MEMASUKKAN RECORD KE DALAM TABEL-TABEL BASIS DATA)

A. Tujuan
Mahasiswa mampu membuat struktur tabel-tabel basis data berdasarkan perancangan di modul 3 dan mengimplementasikan tabel-tabel tersebut di basis data.

B. Landasan Teori
Basis data dapat diimplementasikan berdasarkan E-R diagram yang telah dibuat. Implementasi database bisa:
1. Secara manual (dengan perintah SQL ‘CREATE TABLE’)
2. Secara semi-manual dengan bantuan client berbasis GUI (MySQL Front, PgAccess, phpPgAdmin, dst.)
3. Secara otomatis dengan CASE Tools (DBDesigner)

Pengenalan PostgreSQL
PostgreSQL adalah sebuah object-relational database management system(ORDBMS), bersifat open source, mendukung standar SQL92 dan SQL99 serta mendukung bahasa pemrograman C, C++, Java, Tcl, Perl, Python, PHP, dst.

Fitur penting PostgreSQL: Inheritance, Data types, Functions, Constraints, Triggers, Rules, dan Transactional Integrity.
Arsitektur PostgreSQL berbasis Client-Server. Backend Software untuk database server (server-side) adalah Postmaster.

Frontend software (client-side):
- Psql (disediakan dalam paket PostgreSQL)
- Client berbasis GUI (PgAdmin, PgAccess, ApplixWare)
- Buat aplikasi sendiri (C, C++, Java, PHP, dsb.)

Beberapa URL untuk PostgreSQL:
- www.postgresql.org
- www.postgresql.org/docs
- techdocs.postgresql.org

Tahap Pembuatan Tabel
1. Membuat semua tabel yang paling utama (yang tidak memiliki FK).
2. Membuat semua tabel yang berhubungan langsung (atau memiliki relationship) dengan tabel yang dibuat di tahap sebelumnya. Mulailah secara urut dari tabel dengan jumlah FK yang paling ssedikit ke ang paling banyak.
3. Ulangi tahap 2 sampai semua tabel selesai dibuat.

Implementasi Manual
Contoh untuk menetukan Primary Key (PK):
- CREATE TABLE dosen (nip INTEGER PRIMARY KEY, nama_dosen VARCHAR(45), alamat_dosen VARCHAR(255));
Contoh untuk menentukan Foreign Key (FK):
- CREATE TABLE mahasiswa (nim INTEGER PRIMARY KEY, nip INTEGER REFERENCES dosen(nip), nama_mhs VARCHAR(45), alamat_mhs VARCHAR(255));

Referential Integrity
1. Integritas databse mengacu pada hubungan antar tabel melalui Foreign Keyyang bersangkutan.
2. Pada insert, record  harus dimasukkan di tabel utama dahulu, kemudian baru di tabel kedua.
3. Pada delete, record harus dihapus di tabel kedua dahulu, kemudian baru di tabel utama.
4. Secara default, PostgreSQL akan menolak insert atau delete yang melanggar integritas database.

Insert Table
1. Perintah SQL untuk memasukkan data di tabel untuk semua kolom:
INSERT INTO
VALUES (, ...);
2. Untuk memasukkan data pada kolom-kolom tertentu:
INSERT INTO (, ...)
VALUES (, ...);

Tahap Insert Table
1. Tahap insert table mengikuti tahap pembuatan tabel
2. Tahap 1: Lakukan insert pada semua tabel yang paling utama (yang tidak memiliki FK).
3. Tahap 2: Lakukan insert pada semua tabel yang langsung berhubungan dengan tabel yang di-insert di tahap sebelumnya, secara urut dari tabel dengan jumlah FK yang paling sedikit ke yang paling banyak.
4. Tahap 3: ulangi tahap 2 sampai semua insert selesai dilakukan.

Tahap Delete Table
1. Untuk menjaga integritas database, maka tahap untuk melakukan delete tableadalah kebalikan dari tahap insert table.
2. Secara default, PostgerSQL akan menolak delete yang melanggar integritas database. Dengan kata lain, record di tabel utama tidak akan dihapus jika masih ada record di tabel kedua yang berhubungan dengan record utama tersebut.

Advanced Create Table Options:
Default
• Untuk menentukan nilai default kolom jika tidak ada data yang di-insert untuk kolo itu:
- CREATE TABLE mahasiswa (nim integer PRIMARY KEY, nama_mhs VARCHAR(45), fakultas VARCHAR(5) DEFAULT ‘FKI’:
Contoh insert:
- INSERT INTO mahasiswa (nim, nam_mhs) VALUES (1, ‘Ali Topan’);
Not Null
• Untuk membatasi agar nilai kolom tidak boleh NULL:
- CREATE TABLE ruang (kode_ruang VARCHAR(20) PRIMARY KEY, lokasi_ruang VARCHAR(255) NOT NULL, kapasitas_ruang INTEGER NOT NULL);
• Jika kolom ditentukan NOT NULL, maka insert harus memasukkan nilai untuk kolom tersebut. Bisa menggunakan DEFAULT sehingga nilai kolom ditambahkan secara otomatis.
Pengertian NULL
• Khusus untuk tipe string (varchar atau char), NULL tidak sama dengan kosong. Jika nilai kolom adalah NULL, artinya nilai tidak diketahui atau nilai tidak ada sama sekali. Jika nilaikolom adalah kosong, artinya kolom tersebut memang diketahui nilainya (ada nilainya), yaitu nilai kosong (empty string).
Contoh:
- CREATE TABLE test (kode INTEGER PRIMARY KEY, nama VARCHAR(20));
- INSERT INTO test (kode) VALUES (1);
- INSERT INTO test VALUES (2, ‘ ’);
Perhatikan hasil berikut:
- SELECT*FROM test WHERE nama IS NULL;
- SELECT*FROM test WHERE nama = ‘ ‘;
Unique
• Untuk memastikan bahwa nilai kolom unik:
- CREATE TABLE mata_kulaih (kode_mk INTEGER PRIMARY KEY, nama_mk VARCHAR(45) UNIQUE);
• Untuk multikolom yang unik:
- CREATE TABLE dosen (nip INTEGER PRIMARY KEY, nama_dosen VARCHAR(45), alamat_dosen VARCHAR(255), UNIQUE (nama_dosen, alamat_dosen));
Check
• Untuk membatasi nilai kolom, misalnya:
- CREATE TABLE produk (kode_produk INTEGER PRIMARY KEY, nama_produk VARCHAR(45), harga INTEGER, CHECK (harga <= 100000 AND kode_produk > 100));
• Check di atas membatasi bahwa harga harus maksimal Rp 100000, dan kode_produk harus di atas 100.
Penentuan Referential Integrity
Contoh:
- CREATE TABLE pemasok (kode_pemasok INTEGER PRIMARY KEY, nama_pemasok VARCHAR(45), kode_produk INTEGER REFERENCES produk ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE);
Untuk contoh di atas, jika ada update atau delete di tabel utama, maka tabel kedua secara otomatis disesuaikan.
Macam action:
• NO ACTION atau RESTRICT: update atau delete tidak dilakukan. Ini merupakan pilihan default.
• CASCADE: nilai kolom di tabel kedua disesuaikan dengan nilai kolom di tabel utama.
• SET NULL: nilai kolom di tabel kedua dijadikan NULL.
• SET DEFAULT: nilai kolom di tabel kedua dijadikan nilai DEFAULT (nilai DEFAULT harus ditentukan pada waktu pembuatan tabel).
Autoincrement
• Untuk fitur autoincrement, gunakan “serial”:
- CREATE TABLE nasabah (id_nasabah SERIAL PRIMARY KEY, nama_nasabah VARCHAR(45));
• Untuk contoh di atas, id_nasabah tidak perlu di-insert, karena database secara otomatis akan menambahkannya secara urut. Kita cukup hanya memasukkan nam_nasabah saja:
- INSERT INTO nasabah (nama_nasabah) VALUES (‘Ali Topan’);
• Serial hanya bisa dari 1 sampai 232. Jika tidak cukup, gunakan bigserial yang bisa dari 1 sampai 264. Penghapusan record tidak akan mempengaruhi urutan untuk serial dan bigserial. Nilai untuk kolom yang menggunakan serial/bigserial akan selalu bertambah 1, tidak akan pernah kembali mundur. Misalnya:
- DELETE FROM nasabah WHERE id_nasabah=1;
- INSERT INTO nasabah (nama_nasabah) VALUES (‘Ali Topan’);
- Perhatikan id_nasabah: SELECT*FROM nasabah;

C. Alat dan Bahan
1. Komputer dengan sistem operasi Windows 7.
2. Program aplikasi PostgreSQL 9.3
3. Modul Praktikum Sistem Berkas dan Basis Data.

D. Langkah Kerja
1. Jalankan pgAdmin III.
2. Pada tab object browser (sebelah kiri), double klik pada PostgreSQL 9.3 (localhost:5432), kemudian klik kanan pada Databases (1) > New Database, beri nama pada kolom nama, karena ingin membuat database bank, maka beri nama “bank”, kemudian klik OK
3. Pada tab bank, lalu pilih ikon SQL.
4. Selanjutnya membuat tabel nasabah, cabang_bank, rekening, transaksi dan nasabah_has_rekening dengan mengikuti perintah pada modul
/*create table nasabah1 (
kode_nasabah integer primary key,
nama_nasabah varchar(45) not null,
alamat_nasabah varchar(255) not null
);*/
/*create table cabang_bank (
kode_cabang varchar(20) primary key,
nama_cabang varchar(45)unique not null,
alamat_cabang varchar(255)not null
);*/
/*create table rekening (
no_rekening integer primary key,
kode_cabangFK varchar(20)references cabang_bank(kode_cabang) on delete cascade on update cascade,
pin varchar(20) default'1234' not null,
saldo integer default 0 not null
);*/
/*create table transaksi (
no_transaksi serial primary key,
id nasabahFK integer references nasabah(id_nasabah)on delete set null on update cascade no_rekeningFK integer refernces rekening(no_rekening)
on delete set null on update cascade,
jenis_transaksi varchar(20) default 'debit' not null,
tanggal date default current_date not null,
jumlah integer not null check(jumlah>=20000)
);*/
/*create  table nasabah_has_rekening (
id_nasabahFK integer refernces nasabah(id_nasabah)
on delete cascade on update cascade,
no_rekeningFK integer refernces rekening(no_rekening)
on delete cascade on update cascade,
primary key(id_nasabahFK, no_rekeningFK)
);*/
5. Untuk mengecek hasil pembuatan tabel gunakan perintah \dt dan untuk mengcek hasil pada PostgreSQL ketik “select*from (nama tabel yang akan dicek)”.
6. Selanjutnya, memasukkan record-record ke dalam tabel yang telah dibuat dengan perintah insert into.

7. Setelah memasukkan record pada masing-masing tabel, lalu dengan menggunakan perintah select*from untuk mengE. Analisa
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa membuat database menggunakan PostgreSQL 9.3, sepenuhnya berbasis teks. Jadi untuk membuat, memasukkan, dan menghapus data menggunakan perintah tertentu yang telah dibakukan oleh SQL. Dalam percobaan ini, dibutuhkan kemampuan menghafal yang baik, namun selain menghafal kita juga harus memahami setiap perintah yang diketikkan.

F. Tugas
Implementasikan hasil rancangan database yang menangani data kuliah pada tugas modul ke dalam program pgAdmin III. Masukkan beberapa record ke setiap tabel 
dalam database yang telah dibuat. Print out hasil implemenatasi rancangan tersebut dan analisa hasilnya.
Langkah-langkah pembuatan database kuliah:
1. Jalankan pgAdmin III.
2. Pada tab object browser (sebelah kiri), double klik pada PostgreSQL 9.3 (localhost:5432), kemudian klik kanan pada Databases (2) > New Database, beri nama pada kolom nama, karena ingin membuat database kuliah, maka beri nama “kuliah”, kemudian klik OK
3. Pada tab kuliah, lalu pilih ikon SQL.
4. Membuat tabel mahasiswa, dosen,kuliah, ruang_kelas:
create table mahasiswa(
NIM varchar(10) primary key,
nama_mhs varchar(40)not null,
alamat_mhs varchar(255) not null
);
create table dosen(
kode_dosen integer primary key,
nama_dosen varchar(40),
alamat_dosen varchar(255) not null
);
create table kuliah(
kode_makul varchar(10) primary key,
nama_makul varchar(20) not null,
jumlah_sks integer,
dosen_pengampu integer references dosen(kode_dosen) on delete
cascade on update cascade
);
create table ruang_kelas(
kode_ruang varchar(20)primary key,
nama_ruang integer);

5. Membuat tabel mahasiswa_has_mata_kuliah:
create table mahasiswa_has_kuliah (NIM varchar(10) references
mahasiswa(NIM) on delete cascade on update cascade,
kode_makul varchar(20)references kuliah(kode_makul)
on delete cascade on update cascade,primary key (NIM,kode_makul));

6. Selanjutnya memasukkan record-record ke dalam masing-masing tabel yang telah dibuat dengan perintah insert into.
Pada tabel dosen, mahasiswa, mata_kuliah, ruang_kelas;

insert into mahasiswa(NIM, nama_mhs, alamat_mhs)
values (130038,'ucup','wonogiri'),(130037,'aiz','solo');
insert into dosen (kode_dosen, nama_dosen, alamat_dosen)
values (2334,'Pak Jul','solo'),(7868,'Pak Jan','solo');
insert into kuliah(kode_makul, nama_makul, jumlah_sks)
values  ('100','Basis Data','3'),('001','RPL','3');
insert into ruang_kelas(kode_ruang, nama_ruang)
values (534,'0408'),(243,'0403');

mengecek dengan perintah \dt


7.memasukkan data mahasiswa_has_kuliah:


8. Melihat hasil dari pembuatan pada PostgreSQL:
Pada tabel mahasiswa:


tabel dosen

tabel kuliah

tabel ruang_kelas :

tabel mahasiswa_has_kuliah ;

Analisa :
Dari implementasi database data-data kuliah untuk setiap relasi dari satu ke banyak (1:n) akan ada atribut primary key dari tabel (dengan relasi satu) yang ditambahkan ke tabel dengan relasi banyak. Misalnya untuk relasi dari dosen ke mata_kuliah (1:n), pada tabel mata_kuliah akan ditambahkan primary key dari dosen, kode_dosen.
Kemudian untuk relasi dari banyak ke banyak (m:n), kita harus membuat tabel baru yang menghubungkan dua tabel yang saling berelasi tadi. Misal, dari relasi mahasiswa ke mata_kuliah (m:n), dibuat tabel baru dengan nama mahasiswa_has_mata_kuliah yang berisikan atribut primary key dari kedua tabel (mahasiswa dan mata_kuliah) yaitu NIM dan kode_makul.