May 9, 2014

Kuliah ISBD - MANUSIA DAN PERADABAN

A.    Hakikat Peradaban
Huntington(2001) mendefinisikan peradaban (civilization) sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species. Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya peradaban, adalah; kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan.
                                                                 

B.     Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Beradab
-          Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berakhlak, dan berbudi pekerti luhur.
-          Manusia yang beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa, dan karsa. Kaelan(2002) menyatakan manusia yang beraab adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia secara optimal.
-          Masyarakat yang berkeadaban adalah masyarakat yang teratur dan beradab.
-          Ciri-ciri masyarakat berkeadaban, antara lain egalitarianism(derajat yang sama), menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan hokum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah.

C.     Dinamika Peradaban Global
-          Lahirnya peradaban itu sebagai respons(tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya.
-          Gelombang dinamika peradaban manusia sampai sekarang telah mengalami 3 gelombang, yaitu
a.       Gelombang I, peradaban teknologi pertanian.(800 SM – 1500 M)
b.      Gelombang II, peradaban teknologi industri.(1500 M – 1970 M)
c.       Gelombang III, peradaban teknologi informasi.(1970 M – sekarang)
Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan the global village.
-          Globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh Negara-negara dunia(John Naisbitt). Perubahan-perubahan tersebut ialah,
a.       Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
b.      Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
c.       Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
d.      Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
e.       Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
f.       Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
g.      Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
h.      Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
i.        Perubahan dari utara ke selatan.
j.        Perubahan dari satu pilihan ke banyak pilihan.


D.    Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia
1.      Pengaruh globalisasi.
Pengaruh-pengaruh globalisasi dalam kehidupan antara lain,
a.       Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik, adalah semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide kebebasan dan demokrasi.
b.      Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi, antara lain menguatnya kapitalisme dan pasar bebas.
c.       Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya, adalah masuknya nilai-nilai dari peradaban lain, yang berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa yang menjadi jati dirinya.
d.      Pengaruh globalisasi terhadap pertahanan dan keamanan negara, adalah semakin menyebarnya perdagangan dan industry diseluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik  kepentingan yang dapat mengganggu keamanan bangsa.

2.      Efek globalisasi.
-          Aspek positif globalisasi antara lain,
a.       Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi.
b.      Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.
c.       Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi.
-          Aspek negatif globalisasi antara lain,
a.       Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa.
b.      Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang semakin besar.
c.       Dalam bidang ekonomi, berkembangnya nilai-nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
d.      Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.

3.      Sikap terhadap globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi ini bangsa-bangsa disunia member respons atau tanggapan sebagai berikut,
a.       Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
b.      Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru penjajahan(kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional dibidang politik, ekonomi, dan budaya.

c.       Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat negatif globalisasi.

May 7, 2014

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)

KULIAH ISBD klik


I. PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
II. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
III. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
IV. MANUSIA DAN PERADABAN
V. MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESETARAAN
VI.  MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM
VII. MANUSIA, SAINS,TEKNOLOGI, DAN SENI
VIII. MANUSIA, DAN LINGKUNGAN

DOWNLOAD RINGKASAN KULIAH ISBD disini

Ringkasan ini diresum dari Buku "ILMU SOSIAL & BUDAYA DASAR" Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si. dan Winarno, S.Pd., M.Si. penerbit Bumi Aksara.

Kuliah ISBD - MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

A.    Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari hal-hal berikut,
1.      Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa.
2.      Sifat kodrat terdiri atas makhluk individu dan sosial.
3.      Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.
Berdasar perbedaan diatas maka manusia sebagai makhluk individu dan sosial adalah hakikat manusia berdasar sifat-sifat kodrat yang melekat pada dirinya.
1.      Manusia sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri. Manusia sebagai makhluk individu adalah bersifat nyata berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan cirri khas tertentu yang berupaya merealisasikan potensi dirinya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi pribadi yang khas tidak terjadi dalam waktu sekejap, melainkan terentang sebagai kesinambungan perkembangan sejak masa janin hingga tua.
-          Istilah pertumbuhan lebih tertuju pada segi fisik atau biologis individu.
-          Istilah perkembangan tertuju pada segi mental psikologis individu.
-          Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa factor, mengenai hal itu ada tiga pandangan, yaitu
a.       Pandangan nativistik (pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri).
b.      Pandangan empiristik (pertumbuhan individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan).
c.       Pandangan konvergensi (pertumbuhan individu dipengaruhi faktor diri individu dan lingkungan).

2.      Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lainnya. Dia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri.
Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia.


B.     Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
1.      Peranan manusia sebagai makhluk individu.
-          Peranan manusia sebagai makhluk individu adalah untuk mewujudkan manusia yang memiliki harkat dan martabat, manusia yang memiliki hak-hak dasar, setiap manusia yang memiliki potensi diri yang khas, dan setiap manusia yang memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.

-          Manusia sebagai makhluk individu akan berusaha:
a.       Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.
b.      Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia.
c.       Merealisasikan segenap potensi dirinya baik jasmani maupun rohani.
d.      Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

2.      Peranan manusia sebagai makhluk sosial.
-          Manusia akan senantiasa berinteraksi sosial membentuk kehidupan berkelompok, dalam kehidupan kelompok manusia membutuhkan norma-norma sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia dikelompoknya. Norma-norma tersebut adalah,
a.       Norma agama, norma yang bersumber dari Tuhan yang diperuntukkan bagi umat-Nya. Norma yang berisi perintah dan larangan dalam beragama.
b.      Norma kesusilaan atau moral, norma yang bersumber dari hati nurani untuk mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan.
c.       Norma kesopanan atau adat, norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
d.      Norma hukum, norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemberlakuannya dapat dipaksakan.

-          Kekuatan norma yang berlaku di masyarakat terbagi menjadi 4 macam, yaitu
a.       Cara (usage)
Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah.
b.      Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan adalah kegiatan atau perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama oleh orang banyak karena disukai. Norma ini daya ikatnya lebih kuat dari pada norma cara.
c.       Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah kebiasaan yang dianggap sebagai norma pengatur, norma ini disatu sisi sebagai pemaksa suatu perbuatan, dan disisi lainnya sebagai suatu larangan.
d.      Adat istiadat (costum)
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-pola perilaku sebuah masyarakat.

-          Implikasi-implikasi manusia sebagai makhluk sosial sebagai berikut,
a.       Kesadaran akan “ketidakberdayaan” manusia bila seorang diri.
b.      Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
c.       Penghargaan akan hak-hak orang lain.
d.      Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.

-          Peran-peran yang dilakukan manusia sebagai makhluk sosial sebagai berikut,
a.       Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok.
b.      Membentuk kelompok-kelompok sosial.
c.       Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.

C.     Dinamika Interaksi Sosial
-          Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antarindividu, antarkelompok manusia, maupun antar orang dengan kelompok manusia.
-          Bentuk interaksi sosial adalah akomondasi, kerja sama, pertikaian, dan persaingan.
-          Ciri-ciri sebuah interaksi sosial sebagai berikut,
a.       Pelaku lebih dari satu orang.
b.      Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial.
c.       Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.
d.      Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
-          Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi.
·         Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk, yaitu
a.       Kontak antarindividu.
b.      Kontak antarindividu dengan suatu kelompok.
c.       Kontak antarkelompok dengan kelompok lainnya.
·         Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik tubuh atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut.
-          Faktor terjadinya interaksi sosial sebagai berikut,
a.       Imitasi, adalah proses atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain.
b.      Sugesti, adalah rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan individu kepada individu lainnya.
c.       Identifikasi, adalah upaya yang dilakukan individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu yang ditirunya.
d.      Simpati, adalah proses kejiwaan seorang individu yang merasa tertarik dengan individu atau kelompok karena sikap, penampilan, atau perbuatannya.
e.       Motivasi, merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan individu kepada individu lainnya

f.       Empati, adalah proses kejiwaan seorang  individu untuk larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka.

Kuliah ISBD - MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

A.    Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Makhluk Tuhan di alam fana ini ada 4 macam dengan sifat-sifatnya:
1.      Alam dengan sifat wujudnya.
2.      Tumbuhan dengan sifat wujud dan hidupnya.
3.      Binatang dengan sifat wujud, hidup, dan dibekali nafsu.
4.      Manusia dengan sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, disertai akal budi.
Akal Budi adalah yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk yang lain, dan dengan akal budi manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan sesuatu untuk kepentingan hidup.
Kepentingan hidup manusia adalah dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Secara umum, kebutuhan hidup manusia dibedakan menjadi 2. Pertama, kebutuhan yang bersifat kebendaan(sarana-prasarana) atau badani/ragawi atau jasmani/biologis. Kedua, kebutuhan yang bersifat rohani atau mental atau psikologis.
Abraham Moslow(ahli psikologi), berpendapat bahwa kebutuhan manusia dalam hidup dibagi menjadi 5 tingkatan:
1.      Kebutuhan fisiologis (physiological needs) yang merupakan kebutuhan primer.
2.      Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan (safety and security needs) yang menyangkut perasaan.
3.      Kebutuhan sosial (social needs) yang menyangkut kebutuhan bermasyarakat.
4.      Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) yang menyangkut penggunaan potensi, bakat, kreativitas, ekpresi diri, dan sebagainya.
Dengan akal budi, manusia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi juga mampu mempertahankan serta meningkatkan derajatnya sebagai makhluk yang tinggi disbanding makhluk yang lain.
Dengan akal budi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya.


B.     Apresiasi terhadap Kemanusian dan Kebudayaan
1.      Manusia dan Kemanusiaan
Kemanusian adalah hakikat atau sifat yang harus dimiliki oleh manusia.
Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasila atau dikenal dengan hakikat kodrat monopluralis. Hakikat tersebut terdiri dari:
a.       Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek keragaan dan aspek kejiwaan.
b.      Monodualis sifat kodrat manusia yang terdiri dari segi individu dan segi sosial.
c.       Monodualis kedudukan kodrat yang meliputi segi keberadaan manusia sebagai makhluk yang berkepribadian merdeka.

2.      Manusia dan kebudayaan
Definisi kebudayaan menurut para ahli, beberapa contoh:
a.       Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut superorganik.
b.      Andreas Eppink menyatakan bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dll, ditambah lagi dengan segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi cirri khas suatu masyarakat.
c.       Edward B. Taylor mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
d.      Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipt masyarakat.
e.       Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta dari hasil budi pekertinya.
Kebudayaan mempunyai wujud-wujud yang diciptakan manusia untuk membantu mereka dalam melangsungkan hidupnya.
J.J.Hoeningman membagi wujud kebudayaan menjadi 3:
-          Gagasan (wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak.
-          Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
-          Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda, atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan 3 juga:
-          Suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma, dan sebagainya.
-          Suatu kompleks aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
-          Suatu benda-benda hasil karya manusia.
Sedang unsur kebudayaan, dikenal ada 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal(dapat dijumpai dimanapun dan kapanpun berada). 7 unsur tersebut adalah:
-          Sistem peralatan dan perlengkapan hidup(teknologi).
-          Sistem mata pencaharian hidup.
-          Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial.
-          Bahasa.
-          Kesenian.
-          Sistem pengetahuan.
-          Sistem religi.
Manusia dikatakan sebagai makhluk berbudaya karena manusia adalah pencipta kebudayaan yang dihasilkan dari interaksi manusia dengan segala isi alam raya ini.
C.     Etika dan Estetika Berbudaya
1.      Etika manusia dalam berbudaya
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik-buruk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya.
Etika berkaitan dengan masalah nilai susila, atau tidak susila, baik, dan buruk.
Etika memiliki makna yang bervariasi. Bertens menyebutkan ada 3 jenis makna etika sebagai berikut,
a.       Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
b.      Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral(kode etik).
c.       Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk.
-          Norma etik atau norma moral menjadi acuan manusia dalam berprilaku.
-          Budaya/kebudayaan adalah hasil cipta manusia. Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula. Etika berbudaya mengandung nilai-nilai etik yang kuranglebih bersifat universal atau diterima sebagian orang. Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adlah budaya yang mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Sebaliknya, budaya yang tidak beretika adalah kebudayaan yang akan menghancurkan martabat manusia.
2.      Estetika manusia dalam berbudaya
Estetika adalah sesuatu yang berkaitan dengan nilai tentang keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara sempit, dan estetik murni.
a.       Secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan. Keindahan yang mencakup hampir seluruh yang ada.
b.      Secara sempit, keindahan yang terbatas lingkup persepsi penglihatan(bentuk dan warna).
c.       Secara estetik murni, keindahan menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan sesuatu yang dapat menimbulkan persepsi keindahan.
-          Estetika berbudaya menyiratkan perlunya manusia untuk menghargai keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainnya.
** Nb:
-          Etika berkaitan dengan nilai tentang baik-buruk.
-          Estetika berkaitan dengan hal yang indah-jeleknya.

D.    Memanusiakan Manusia
-          Perilaku manusia untuk senantiasa menghargai, menghormati harkat dan derajat manusia lainnya.
-          Tidak menindas sesama, tidak menghardik, tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan berperilaku buruk lainnya.
-          Perilaku memanusiawikan antarsesama, dengan memberi keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain.
E.     Problematika Kebudayaan
1.      Pewarisan kebudayaaan
Pewarisan kebudayaan adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan.
Pewarisan kebudayaan dapat dilakukan melalui enkulturasi dan sosialisasi. Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu  dengan sistem norma, adat, dan peraturan hidup dalam kebudayaannya. Sosialisasi atau proses pemasyarakatan adalah individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakatnya.

2.      Perubahan kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebab akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda.
-          Pembangunan dan modernisasi termasuk perubahan kebudayaan.
-          Perubahan akan memunculkan masalah apabila perubahan tersebut bersifat regress(kemunduran) bukan progress(kemajuan).
-          Perubahan berdampak buruk apabila dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

3.      Penyebaran kebudayaan
Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok yang lain atau masyarakat ke masyarakat yang lain.
-          Globalisasi budaya adalah penyebaran kebudayaan secara luas.
-          Sejarawan Arnold J.Toynbee merumuskan beberapa dalil tentang radiasi budaya sebagai berikut,
Pertama, aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan individual.
Kedua, kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik dengan nilainya. Makin tinggi dan dalam aspek budayanya, makin sulit untuk diterima.
Ketiga, jika satu unsur budaya masuk maka akan menarik unsur budaya lainnya.
Keempat, aspek atau unsur budaya yang ditanah asalnya tidak berbahaya, bias berbahaya bagi masyarakat yang didatangi.